Angkutan Udara,
Di Provinsi Riau terdapat sebanyak 12 Bandara, termasuk bandara khusus yang dibangun oleh PT RAPP di Pelalawan yang telah diresmikan pemakaiannya pada tahun 2003, tapi hanya 6 Bandara yang saat ini aktif melayani jasa angkutan udara berjadwal yaitu Sultan Syarif Qasyim II di Pekanbaru, Hang Nadim di Batam, Kijang di Tanjung Pinang, Bandara Khusus Ranai di Natuna, Pinang Kampai di Dumai, dan Bandara Matak di Kecamatan Palmatak Kabupaten Natuna. Sedangkan 6 Bandara lainnya belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk penerbangan berjadwal karena selain disebabkan status sebagian Bandara adalah Bandara Khusus, juga disebabkan karena maskapai penerbangan yang sudah eksis belum memanfaatkan Bandara tersebut dalam rangka memperlancar arus transportasi udara dan dalam rangka pemanfaatan Bandara tersebut secara optimal. Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau membangun perusahaan penerbangan daerah yaitu PT Riau Air Lines. Sekarang sebagian dari Bandara tersebut telah didarati Riau Air Lines seperti Bandara Khusus Ranai yang dikelola oleh TNI AU, Bandara Matak yang dikelola PT Conoco Philips Indonesia, dan Bandara Kijang di Tanjung Pinangdan selanjutnya Insya Allah,Dumai yang telah dibuka untuk penerbangan berjadwal dan Sei Pakning yang masih menunggu realisasi kerjasama dengan Bupati Bengkalis dan izin pemakaian Bandara Sungai Pakning untuk penerbangan berjadwal dari Pertamina. Selain itu, direncanakan pembangunan Bandara di Bagan Siapi-api dan Taluk Kuantan, sedangkan di Sei Salak Indragiri Hilir sedang dalam pembangunan fisik landasan.
Di Provinsi Riau terdapat sebanyak 12 Bandara, termasuk bandara khusus yang dibangun oleh PT RAPP di Pelalawan yang telah diresmikan pemakaiannya pada tahun 2003, tapi hanya 6 Bandara yang saat ini aktif melayani jasa angkutan udara berjadwal yaitu Sultan Syarif Qasyim II di Pekanbaru, Hang Nadim di Batam, Kijang di Tanjung Pinang, Bandara Khusus Ranai di Natuna, Pinang Kampai di Dumai, dan Bandara Matak di Kecamatan Palmatak Kabupaten Natuna. Sedangkan 6 Bandara lainnya belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk penerbangan berjadwal karena selain disebabkan status sebagian Bandara adalah Bandara Khusus, juga disebabkan karena maskapai penerbangan yang sudah eksis belum memanfaatkan Bandara tersebut dalam rangka memperlancar arus transportasi udara dan dalam rangka pemanfaatan Bandara tersebut secara optimal. Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau membangun perusahaan penerbangan daerah yaitu PT Riau Air Lines. Sekarang sebagian dari Bandara tersebut telah didarati Riau Air Lines seperti Bandara Khusus Ranai yang dikelola oleh TNI AU, Bandara Matak yang dikelola PT Conoco Philips Indonesia, dan Bandara Kijang di Tanjung Pinangdan selanjutnya Insya Allah,Dumai yang telah dibuka untuk penerbangan berjadwal dan Sei Pakning yang masih menunggu realisasi kerjasama dengan Bupati Bengkalis dan izin pemakaian Bandara Sungai Pakning untuk penerbangan berjadwal dari Pertamina. Selain itu, direncanakan pembangunan Bandara di Bagan Siapi-api dan Taluk Kuantan, sedangkan di Sei Salak Indragiri Hilir sedang dalam pembangunan fisik landasan.